Workshop Pencegahan Kerusakan Lingkungan Bagi Para Pemimpin dan Disabilitas Perempuan di Desa
Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dengan dukungan dari Global Afair Canada (GAC) melaksanakan pelatihan Membangun Kesadaran Tentang Pencegahan Kerusakan Lingkungan yang dilaksanakan selama 2 hari pada 6-7 Oktober 2021. Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan Program Mitigasi dan Pencegahan Kerusakan Lingkungan Melalui Advokasi dan Pemberdayaan Forum Konsultasi Perempuan Desa/Perkotaan di Indonesia.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom difasilitasi oleh advisor Asosiasi PPSW Endang Sulfiana, pelatihan ini juga menghadiri narasumber aktivis lingkungan perempuan, Mardhatilah. Peserta pelatihan terdiri dari 25 orang penerima manfaat yang terdiri dari pemimpin perempuan, perwakilan anak muda, perwakilan disabilitas dan aparat pemerintah desa. Selain penerima manfaat juga dihadiri oleh 5 orang pendamping dari wilayah Aceh, Riau, Jawa Barat, Jakarta dan Kalimantan Barat.
Sekertaris Eksekutif Asosiasi PPSW, Fitriani Sunarto dalam pembukaannya menjelaskan dampak kerusakan lingkungan yang dirasakan laki-laki dan perempuan berbeda. Dampak kerusakan lingkungan sangat dirasakan oleh perempuan terutama ibu hamil, anak-anak, penyandang disabilitas dan orang tua sebagai kelompok yang paling rentan terkena bencana. Saat terjadi bencana, mereka adalah orang terakhir yang menyelamatkan diri. Situasi bagi perempuan sangat berbeda dengan yang dialami oleh laki-laki mereka karena perempuan memainkan peran dominan dalam mengelola sumber daya rumah tangga yang bergantung pada lingkungan terdekat mereka. Oleh karena itu, kondisi kehidupan perempuan akan semakin memburuk jika lingkungan semakin rusak.
Selama pelatihan 2 hari para peserta diberikan pemahaman mengenai hubungan gender dan kerusakan lingkungan, penggalian penyebab dan dampak kerusakan lingkungan, inisiatif dan upaya pencegahan kerusakan lingkungan, penjelasan mengenai mitigasi bencana, strategi membangun kesadaran kolektif pencegahan kerusakan lingkungan dan sesi terakhir adalah pembuatan rencana tindak lanjut.
Pada sesi rencana tindak lanjut fasilitator mendorong para peserta untuk membuat rencana kegiatan serta targetan yang akan dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki kesadaran yang sama untuk bertanggungjawab mencegah kerusakan lingkungan.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan para peserta memahami dampak kerusakan lingkungan yang berpengaruh pada kehidupan perempuan, peserta dapat memahami penyebab, dampak dan upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan kerusakan lingkungan.