GO DIGITAL ASEAN Program Perluasan Kesempatan Ekonomi Melalui Peningkatan Penguasaan Tehnologi Informasi Dan Komunikasi Bagi Kelompok Perempuan, Disabilitas Dan Pemuda Di Wilayah Perdesaan.
35.000 orang lebih terlibat dalam program ini selama 2 tahun (2019-2021)
GO DIGITAL ASEAN, merupakan sebuah program yang didesain untuk meningkatkan keterampilan memanfaatkan teknologi digital bagi pelaku UMKM dan angkatan muda yang belum bekerja, terutama di wilayah pedesaan dan wilayah tertinggal. dengan memberi perhatian khusus kepada kelompok marginal seperti perempuan dan penyandang disabilitas. yang diselenggarakan di 10 negara ASEAN termasuk Indonesia. Program ini dapat terlaksana karena adanya dukungan dari Google.org melalui The Asia Foundation Regional. Di Indonesia program GO DIGITAL ASEAN dilaksanakan oleh Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW). Indonesia pada saat ini sedang menyongsong era industri 4.0 dan juga bonus demografi. Jika tidak dipersiapkan maka di masa yang akan datang akan terjadi ledakan pengangguran, karena tidak memiliki keterampilan dalam mengoperasikan teknologi digital berbasis internet.
Fitriani Sunarto, Sekretaris Eksekutif Asosiasi PPSW menyebutkan bahwa program ini dilaksanakan di 8 provinsi, 30 kabupaten, 1020 desa. Program ini melibatkan 35.557 orang penerima manfaat , 12. 974 orang anak muda yang memiliki usaha, 19. 716 orang anak muda pencari kerja dan 1. 092 orang disabilitas usia produktif.
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah yang diwakili oleh Bapak Viki, dalam keynote speechnya menyampaikan di Indonesia jumlah usaha sebanyak 99,7% adalah UMKM sehingga dapat dikatakan bahwa UMKM yang memegang peranan penting dalam ekonomi Indonesia. Apresiasi untuk PPSW karena telah melaksanakan program Literasi Digital untuk perluasan kesempatan ekonomi digital bagi UMKM dan penari kerja. Di Indonesia masih rendah kemampuan digital ekonomi sehingga perlu ditingkatkan jumlah UKM yang mampu mengakses digital ekonomi.
Mr. Ryan, Head and affairs Google menyampaikan bahwa Google akan terus mendukung proses akselerasasi digital untuk UMKM. Literasi digital untuk pelaku UMKM sangat penting karena ketika UMKM maju maka dapat mencapai Visi Indonesia Indonesia tumbuh Indonesia maju. Program Go Digital ASEAN yang dilaksanakan oleh PPSW bekerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) dengan dukungan Google telah mampu meningkatkan platform Digital untuk UMKM, perempuan dan disabilitas.
Hana Satryo, Deputy Country The Asia Foundation, program ini dimulai pada bulan Oktober 2019 dengan menjangkau target 20.000 peserta UMKM, perempuan dan disabilitas di perdesaan. Kemudian pada tahun 2020 target diperluas jangkauannya menjadi 37 000. 70% peserta mengaku meningkat pengetahuan dan kapasitas digital ekonominya dan terbantu untuk meningkatkan usahanya.
Testimony diberikan oleh pemda dan penerima manfaat. Faisal Hadi Jaya,SE, M.Si Sekretaris Bappeda Kubu Raya, menyampaikan apreasiasinya terhadap program ini. Karena setelah ada program ini Pemda Kubu Raya Kalimantan Barat. sangat mendukung program Go digital ASEAN ini yang merupakan program untuk Literasi Digital bagi kaum perempuan, disabilitas dan pemuda di perdesaan. Rini Chanifah, salah seorang penerima manfaat dari pelaku UMKM – Pengusaha keceprek Ratu dari Pandeglang Banten , memberikan testimony bahwa keceprek Ratu sekarang sudah banyak dikenal oleh masyarakat berkat pemasaran online melalui medsos dan market place serta sudah bermitra juga dengan CafĂ© Herbal. Sapriadi, manfaat disabilitas netra, pengusaha pulsa dan hasil tani dari Sumbawa, NTB memberikan testimony aplikasi Talk back yang diajarkan oleh voluntir sangat dirasakan manfaatnya dan membantu meningkatkan usahanya. Rini, Disabilitas fisik pelaku UMKM dari Pekanbaru Riau; memberikan testimony tentang literasi digital ini sudah membantu pemasaran produknya yang dilakukan secara online melalui medsos maupun market place. Ada juga Kans M Tse, Jurnalis muda penerima manfaat yang telah merasakan manfaat aplikasi kormo dalam mendapatkan pekerjaannya sebagai jurnalis.
Aditya dari Kementerian Perdesaan, memberikan tanggapan bahwa program ini sangat bermanfaat untuk pengembangan UMKM di perdesaan. Desa digital sangat diperlukan dan dapat masuk melalui BUMDES Digital. Desa Digital bertujuan untuk menghilangkan desa yang terisolasi. Kemendes berharap ada kerjasama dengan PPSW untuk melatih seluruh BUMDES di Indonesia menjadi desa digital yang mampu mengembangkan UMKM di desa. Sehingga tidak ada lagi penduduk yang miskin di Indonesia. Adi Daen Fahmi dari Kementerian Koperasi dan UMKM memberikan apresiasi kepada PPSW menyatakan bahwa pemilihan metode yang tepat untuk melakukan pendampipngan dalam program literasi digital ini. Sehingga sangat efektif diterima oleh penerima manfaat. Bapak Pontjo Suharwono Divisi UMKM Telkom menyatakan akan mendukung program literasi digital dengan membangun jaringan yang lebih banyak, baik sendiri maupun kerjasama dengan masyarakat. Saat ini telkom sedang mengembangkan jaringan fiber optik sebagai bentuk upaya dalam menstabilkan jaringan internet dengan menggunakan satelit. Telkom juga sudah membuat banyak aplikasi untuk memudahkan pelanggannya termasuk untuk disabilitas.
Inisitif Literasi digital juga sudah dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah. Yosep dari Pemkab Sukabumi, menjelaskan bahwa Pemda Kabupaten Sukabumi saat ini sedang menyiapkan beberapa Desa Digital yang menjadi pilot proyek. Literasi digital sudah menjadi kebutuhan semua orang sampai kedesa-desa. UMKM dapat melakukan pemasaran melalui online sehingga kegiatan ekonomi masih tetap berjalan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan membuat terobosan untuk meningkatkan perluasan ekonomi perempuan melalui literasi digital dengan melaksanakan program Sispreuneur yang menggandeng salah satu provider layanan internet. XL Axiata.
Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021