
Mencegah Covid19, Kelompok Dampingan PPSW Borneo Menjahit Masker Secara Sukarela
Kubu Raya – PPSW Borneo, ketersedian masker sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar terhindar dari wabah Covid-19. Para tenaga medis, masyarakat hingga relawan harus melindungi diri dari penularan orang yang telah dan berpotensi terpapar virus corona.
Seiring bertambahnya daerah yang terpapar, stok masker semakin menipis dan jika pun ada harganya sangat tinggi. Bahkan banyak masyarakat yang tidak mampu untuk membeli masker sehingga mereka beraktifitas di luar tidak menggunakan masker. Dengan keadaan tersebut, maka PPSW Borneo bersama dengan Bupati Kabupaten Kubu Raya bekerjasama dengan tim konveksi dari kelompok dampingan asosiasi PPSW yang tersebar di beberapa kecamatan.
Direktur PPSW Borneo, Reny mengatakan memang ada kelangkaan masker, maka dari itu dirinya bersama ibu-ibu dampingan PPSW Borneo mengajak para ibu yang dapat menjahit untuk bergabung dalam tim ini.
“Tim konveksi yang di bentuk bapak Bupati awal nya dikhususkan utk menjahit baju seragam sekolah SD peserta didik yang tidak mampu membeli seragam. Baju seragam ini diberikan secara gratis, dan untuk modal jahit saat itu menggunakan anggaran desa” penjelasan Reny.
Namun Reny mengatakan bahwa awal mula menjahit masker itu bukan karena adanya covid19, seperti yang diketahui bahwa setiap tahun kab Kubu Raya selalu terjadi kebakaran hutan. Sehingga masker ini dijahit untuk keperluan menghindari asap tersebut.
Akan tetapi setelah adanya pendemi covid19, masyarakat sekitar banyak yang membutuhkan masker juga oleh karena itu atas seruan dari bapak Bupati, untuk menjahit masker untuk mencegah penyebaran pendemi covid19 di kabupaten Kubu Raya. Masker yang dijahit oleh para ibu dampingan ini nantinya akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis.
“Ibu ibu dengan rela hati untuk membuat masker karena melihat kebutuhan sendiri dan juga masyarakat. Karena kebutuhan bahan masker sangat tinggi dan juga melihat kondisi perekonomian keluarga yang turun akibat covid19, sehingga saat ini ibu-ibu mulai berjualan masker yang dibuatnya sendiri. Tentu saja uang itu nanti bisa menjadi pemasukan tambahan untuk keluarga di tengah wabah covid dan juga hasil penjualan untuk membeli kembali bahannya.” Penjelasan Reny
Saat ini permintaan masker bukan hanya dari wilayah kabupaten Kubu Raya saja, tetapi sudah mulai banyak masuk pesanan dari luar daerah juga. Sehingga perlu ditambahkan penjahit tambahan untuk mengerjakannya, oleh karena itu PPSW Borneo membentuk kembali tim jahit ke dua yang berisikan tim ibu-ibu penjahit campuran dari wilayah kab Kubu Raya dan kota Pontianak, mereka khusus menerima pesanan dari luar (masyarakat umum atau pun lembaga umum) yang memerlukan masker dan dijual kembali sebesar Rp 10.000. Di tengah ketidakpastian pendapatan pada saat ini, menjahit masker menjadi jalan keluar bagi para perempuan untuk membantu perekonomian keluarganya.