Anak Rumahan yang Aktif di Masyarkat

Nama saya Yuslinda, lahir dan dibesarkan di desa Lameu Raya, kecamatan Sakti, Pidie, Aceh. Pada mulanya saya tidak masuk dalam kelompok karena saya orang baru dikampung, saati itu saya baru pulang dari Bandung. Di Bandung saya tinggal dengan paman.

Saya dan teman-teman waktu itu sering menonton TV di rumah Ibu Syarifah, yang kebetulan adalah bendahara di kelompok Hidup Mandiri. Ibu Syarifah yang biasa kami panggil Bi Fah, meminta saya untuk membantu membuat laporan neraca. Karena saya tamat SMK manajemen jadi saya pahan masalah pembukuan, seperti neraca dan sebagainya.

Beberapa bulan kemudian saya dipercaya membuat buku neraca kelompok, Bi Fah yang memegang uang kasnya. Saya bersedian diberi kepercayaan itu karena kebetulan saya juga belum punya pekerjaan. Karena sudah bekerja untuk kelompok, saya juga masuk kelompok Hidup Mandiri.

Setelah 2 tahun saya bergabung di kelompok, Bi Fah pulang kekampung suaminya di Meulaboh. Beliau menitipkan buku dan keuangan ke saya, serta memberi tahu anggota untuk sementara saya yang memegang pembukuan. Untuk transaksi simpan pinjam boleh langsung dengan saya.

Setelah Bi Fah kembali dari Meulaboh, beliau sangat sibuk dengan urusan keluarga karena baru melahirkan. Suaminya juga melarang Bi Fah menjadi bendahara kelompok karena anaknya masih kecil. Buku keuangan kelompok yang ada pada saya tidak diambil lagi, Bi Fah mengatakan “kamat le kah aju beuh (pegang sama kamu sajalah ya)”.

Dengan berbagai pertimbangan dan dukungan serta persetujuan anggota pada rapat pertemuan bulanan, akhirnya saya menjadi bendahara di kelompok Hidup mandiri dari bulan Juli 2007 sampai tahun buku 2012.

Pada tahun 2009 LKM atau Kopwan (Koperasi Wanita) Cut Nyak Dhien berbadan hukum. Kopwan Cut Nyak Dhien adalah koperasi primer yang merupakan induk dari beberapa unit koperasi, termasuk koperasi Hidup Mandiri. Saya ditunjuk sebagai sekretaris di Kopwan tersebut. Karena tidak boleh merangkap jabatan, pada tahun 2012 dalam rapat rutin, anggota kelompok memilih Rahmawati yang menggantikan saya sebagai bendahara. Walaupun dia kurang cekatan tapi orangnya cukup teliti dan keluarganya sangat disegani dikampung.

Saya menjabat sebagai sekretaris dari awal terbentuknya Kopwan hingga tahun 2013, pada rapat tahunan terjadi pergantian pengurus. Saya juga mengalami pergeseran karena bendahara Kopwan (kak Hafni) merasa kurang sanggup lagi. Saat periode masa jabatan habis, maka beliau tidak mau menjadi bendahara lagi tapi masih bersedia diposisi lain dalam Kopwan.

Pada tahun buku 2013 terjadi pergantian ketua yang diduduki oleh Nurlaili, bendahara saya sendiri, sekretaris oleh Juliani. Seabgai pengawas adalah Yuli, Cut Suryani dan Hafni (bendahara lama). Pada masa itupun terjadi perombakan program ke Parameter 13. Tujuannya segala sesuatu kembali ke Kopwan. Saat itu juga karena untuk efisiensi, dilakukan penyusutan pengurus kelompok, yang tadinya 3 orang menjadi 1 orang. Yang sekarang disebut sebagai pengurus unit kelompok. Saya sekarang masih menjabat sebagai bendahara Periode 2013-2016.

Setelah saya bergabung dengan kelompok Hidup Mandiri saya juga ditawari untuk mengelola dana simpan pinjam perempuan PNPM-MPd, saat sosialisasi di kelompok para anggota setuju karena merekapun perlu modal yang lebih besar, pada tahun 2008 kami mengajukan proposal permohonan dana bergulir tersebut.

Karena seringnya modar mandir dengan aparatur desa dan dengan kecamatan akhirnya saya dicalonkan diri dalam Musyawarah desa sebagai Kader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD) dan saya pun aktif didalam kegiatan desa, dilibatkan dalam rapat walaupun nantinya sebagai notulensi, di undang oleh kecamatan sebagai perwakilan desa.

Sekarang saya juga menjabat sebagai tim Verifikasi dan SPP UPK. Saat ada pelatihan saya juga sering dihubungi oleh kecamatan sebagai panitia pelatihan.

Orang yang dekat dengan saya mengatakan saya ramah, dalam berteman tidak pilih bulu, sehingga banyak yang saya kenal, temanpun makin banyak, dan pengalaman serta pengetahuan saya semakin luas. Sehingga pada tahun 2010 saya pernah diajak kerjasama oleh kecamatan, ditunjuk ke kabupaten sebagai mitra statistik pada sensus penduduk 2010. Alhamdulillah dari situ saya sering dipanggil untuk pendataan didesa dari SP (Sensus Penduduk) Tahun 2010, ST (Sensus Pertanian) Tahun 2013, DBPT (Data Berbasis Pertanian) Tahun 2015, SUSENAS (Sensus Ekonomi Nasional) Tahun 2016 sampai SE (Sensus Ekonomi) 2016 yang bekerja di bulan Mei 2016.

Alhamdulillah dengan awal mula dipercaya oleh masyarakat desa, sehingga membawa saya terlibat aktif sampai ke kabupaten dan saya bersyukur dengan adanya kelompok PPSW, saya yang tadinya hanya anak rumahan, sekarang bisa berinteraksi dengan masyarakat banyak.

Terima kasih kepada ibu-ibu kelompok yang telah percaya kepada saya, dan terima kasih ibu adik-adik dan saudaras saudari yang telah mendukung saya, dan terimakasih pula kepada PPSW, yang telah membimbing saya. Dari yang tadinya takut menjadi berani dalam segala hal termasuk berbicara di depan khalayak ramai. Saya semakin percaya diri. Terima kasih pula kepada koordinator dan PL (pendamping lapant) PPSW, yang tidak bosan-bosannya mengajari, mendampingi dan mengingatkan tugas saya. Tidak lupa pula terima kasih kepada Allah SWT yang telah menciptakkan kita dan menunjukan kita ke jalan yang lebih terang serta sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Demikianlah sepengkalan cerita yang dapat saya tuliskan disini, mungkin ada kata saya yang khilaf dan tidak sesuai dengan pemahaman, saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya. (Ditulis oleh Yuslinda, Pengurus Kelompok Hidup Mandiri, Sakti, Pidei, Aceh)