Perempuan Agen Perubahan
Pada Tahun 1994, daerah yang kami tempati yaitu Rokan Hilir (sebelumnya bernama Bengkalis) khususnya Mukti Jaya masih merupakan daeah transmigran yang sepi. Kami kaum perempuan masih sangat tertinggal dengan hal-hal yang bersifat umum dan modern. Terlebih segala aktifitas didominasi oleh kaum laki-laki
Kemudian masuklah PPSW (Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita) yang pelan-pelan membawa perubahan bagi kami untuk menjadi lebih baik secara fisik maupun mental. Dari yang belum tahu menjadi tahu, dari yang masih takut menjadi berani dan lebih percaya diri dengan hal- hal yang positif.
Sebagai perempuan kami juga sudah mampu membangun ekonomi atau meningkatkan taraf hidup keluarga dan masyarakat dengan membentuk koperasi. Semua ini tidak lepas dari dampingan PPSW. Secara perlahan kaum perempuan terus mengepakkan sayap menuju perubahan untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan.
Berbagai pelatihan kami ikuti, berbagai pengalaman dan rintangan kami lalui, kami perempuan punya keyakinan yang kuat, bahwa kita mampu untuk berubah.
Banyak sekali perubahan yang sudah dilakukan kaum perempuan setelah didampingi PPSW, yaitu dengan terbentukya beberapa koperasi, Serikat Perepuan Basis (SPB) Rokan Hilir, Forum Komunitas Perempuan akar Rumput (FKAPAR), Forum Multi stokholder, kegiatan studi banding antar wilayah tingkat provinsi, dan lain-lain. Tahun demi tahun sudah berlalu, dan sekarang sudah waktunya memetik hasil nya. Walaupun begitu, rintangan tak pernah ada habisnya, tapi dengan bersatunya kami kaum perempuan satu persatu masalah bisa kami lalui.
Kami kaum perempuan mengucapkan beribu terimakasih pada pihak-pihak terkait yaitu PPSW, Pemerintahan daerah Rokan Hilir, Permampu dan lain-lain yang sampai saat ini selalu mendampingi kami dalam segala hal. Memberikan pengetahuan, pendidikan, kesehatan, dan banyak lagi yang tidak dapat kami sebutkan.
Yang kami tanamkan untuk generasi penerus adalah jangan takut selagi kita benar untuk memperjuangkan hak-hak perempuan termasuk hak pendidikan, hak kesehatan dan hak terpenuhinya kebutuhan dasar, janganlah takut untuk periksa kesehatan seperti tes papsmear, tes IVA dll, jangan malu untuk periksa kesehatan dan raihlah cita-cita menuju sukses masa depan .
Perempuan sebagai tiang agama, sebagai tiang keluarga, dan masyarakat. Memang sulit untuk melaksanakan apa yang kita katakan, atau contohkan (mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan), tetapi kaum perempuan tetap semangat untuk mengejar kemajuan, berusaha untuk menjalankan keyakinan untuk perubahan hidup yang lebih baik. Inilah sekilas gambaran bahwa perempuan adalah Agen Perubahan untuk melawan ketimpangan . Amiiin. (Oleh Lindawati, Pengurus Koperasi Wanita Bunga Bangsa/WBB – Rokan Hilir, Riau)