Bagaimana Menjadi Fasilitator Yang Baik?
Asosiasi PPSW bersama lembaga Anggotanya yaitu PPSW Jakarta, PPSW Pasoendan, PPSW Borneo dan PPSW Sumatra, telah melaksanakan program Pendidikan Keuangan untuk Perempuan Matang di 6 propinsi, atas dukungan dari Citi Foundation dan Citi Peka.
Kegiatan utama yang dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada perempuan matang yang berusaha diatas 40 tahun ketas, dengan mempelajari 6 modul, selama 6 bulan pelatihan di dalam kelas.
Kegiatan tersebut difasilitasi oleh fasilitator atau tutor yang telah mendapat pelatihan TOT yang dilaksanakan oleh TSAO Foundation Singapura dan bersertifikat. Alumni Pelatihan Pendidikan Keuangan dari Angkatan I sampai Angkatan VI saat ini berjumlah 2.700 orang.
Karena peserta pelatihan yang terus bertambah, maka lembaga-lembaga anggota telah melaksanakan TOT untuk fasilitator second liner untuk menjadi pelatih di wilayah masing-masing.
Mengingat kondisi wilayah dampingan Asosiasi PPSW yang berbeda satu sama lain baik dari segi pendidikan, budaya, sosial, politik, urban dan rural, hal ini dibutuhkan keterampilan memfasilitasi yang berbeda pula.
Oleh karena itu pada tanggal 25-26 September 2014, Asosiasi PPSW menyelenggarakan Pelatihan TOT agar para pelatih bisa memfasilitasi lebih baik lagi. Kegiatan TOT yang diikuti oleh 22 orang peserta ini difasilitasi oleh Abdul Waidl dari New Indonesia, dilaksanakan di Jakarta.
Dalam pelatihan ini fasilitator–fasilitator dari 6 propinsi saling sharing, diskusi dan memecahkan masalah yang dihadapi saat memfasilitasi. Sebagian besar dari mereka merupakan fasiliatator dalam Program Pendidikan Keuangan untuk Perempuan Matang.
Fasilitator banyak memberikan metode, media maupun permainan baru yang dapat digunakan oleh fasilitator second liner tersebut untuk melakukan pelatihan di kelompok dampingannya, baik untuk melatih kegiatan Pendidikan Keuangan untuk perempuan matang maupun pelatihan lainnya.
Dalam salah satu sesi, fasilitator memberikan pertanyaan berikut ini:
- Bagaimana sikap fasilitator yang baik?
- Apa yang harus dilakukan agar fasilitator lebih partisipatif?
- Apa situasi tersulit yang pernah anda alami dalam memfasilitasi dan apa tindakan anda?
Peserta lalu berkelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan diatas. Selanjutnya dalam presentasi pleno, peserta lainnya saling memberikan masukan berdasarkan pengalaman yang pernah mereka lakukan di lapangan. Di sesi-sesi selanjutnya fasilitator memerikan materi teknik-teknik memfasilitasi dan metode memfasiltiasi.
Dari hasil evalusi peserta setelah mengikuti pelatihan ini dapat mencapai output dari pelatihan TOT ini yaitu :
- Meningkatnya pengetahuan peserta mengenai Pendidikan Orang Dewasa
- Meningkatnya pemahaman peserta terkait Metode, Teknik, Peran dan Tanggung Jawab dalam fasilitasi
Sebagian besar peserta mengharapkan kegiatan pelatihan seperti rutin dilakukan, minimal 2 tahun sekali, agar mereka selalu mendapat update ilmu yang bermanfaat tentang cara melatih yang baik. Karena para pelatih yang juga pendaming lapang ini sehari-hari selalu mendamping masyarakat akar rumput di wilayahnya masing-masing.