Musyawarah Besar II Federasi Serikat Perempuan Basis Indonesia

Federasi Serikat Perempuan Basis Indonesia (FSPBI) telah menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) II yang dihadiri oleh seluruh anggotanya yang terdiri dari pengurus Serikat Perempuan Basis (SPB) Aceh Bangkit, SPB Rokan Hilir, SPB Tatar Sunda, SPB Jakarta dan SPB Khatulistiwa. Setiap SPB menghadirkan 7-10 orang pengurus, sehingga total peserta yang hadir berjumlah 60 orang.

Acara yang diadakan pada tanggal 16-17 Juni 2014 di D’Hotel, Jakarta Selatan tersebut diawali dengan seminar tentang Pengelolaan Manajemen Organisasi dan Membangun Gerekan Perempuan yang disampaikan oleh Lely Zailani, aktifis gerakan perempuan dan juga pendiri Hapsari (Himpunan Serikat Perempuan Indonesia).

Lely mengatakan gerakan perempuan menurut versi Hapsari yaitu tindakan bersama sadar dan terorganisir untuk bebas dari berbagai bentuk penindasan dan ketidak adilan yang berakar dari adanya perendahan martabat kemanusiaan kaum perempuan.

Sedangkan orang yang ahli manajemen adalah menajer dan orang yang bisa memimpin adalah pemimpin. Seorang pemimpin manajemen adalah orang yang luar biasa kalau orang tersebut mampu mengelola manajemen.

Peserta banyak mendapat masukan dari Lely, terkait dengan pengelolaan manajemen organisasi berdasarkan pengalamannya dalam mengembangkan gerakan perempuan di Indonesia. Saat seorang peserta mubes menanyakan “Trik- trik apa saja agar bisa memberikan semangat kepada anggota?”

Lely mengatakan “Dibutuhkan Pertukaran suasana. Kalau di Hapsari disebut chas baterai dengan mengumpulkan orang-orang yang sudah tidak aktif, jenuh dan mengalami kebosanan untuk berkumpul atau berdiskusi bagaimana kegiatan selanjutnya. Atau melihat peluang, contohnya kalau ada teman saya yang datang ke Medan kadang kita minta untuk bisa bertemu satu atau dua jam untuk bisa berbagi pengalaman dengan kita”.

Acara kemudian dilanjutkan dengan laporan kegiatan masing-masing SPB wilayah. Banyak hal yang sudah dilakukan, disemua SPB sudah melakukan kerjasama dengan dinas-dinas terkait didaerahnya. Misalnya di wilayah Jakarta yang sudah berdiskusi dengan Kesbangpol, dialog dengan Dinas Kesehatan. Di wilayah Riau sudah mengembangkan bibit padi bekerja sama dengan Dinas Pertanian. Di Aceh sudah mendapatkan dana hibah dan mesin jahit dari disperindakkop. Di wilayah Pontianak mengikuti pembentukan aliansi politik Kubu Raya. Di Jawa Barat-Banten sudah bekerja sama dengan puskesmas, diberikan potongan harga untuk pemeriksaan gula darah/ HB/IFA.

Yang mendapat perhatian dari peserta lain adalah gerakan coin yang dilakukan oleh SPB Jakarta. Di setiap koperasi dan pertemuan wilayah mengumpulkan koin. Biasanya koperasi punya kaleng atau tempat yang diberi label dan tulisan “gerakan koin untuk perempuan matang”. Anggota kelompok dengan sukarela memasukkan uang recehan Rp 500, Rp 1.000, Rp 2.000 dsb. Sampai sekarang dana yang sudah terkumpul lebih dari Rp 5 juta.

Di hari kedua Mubes, dilakukan pembahasan dan revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) FSPBI, yang didiskusikan dalam sidang pleno. Acara kemudian delanjutkan dengan pemilihan pengurus untuk periode 2014-2016, dengan susunan pengurus terpilih sbb: 

Ketua : Hj. Otin Sutinah (Jakarta)
Sekretaris : Fathonah (Riau)
Bendahara : Hj. Neng Rina (Karawang)
Divisi Hukum : Rohaeti (Pandeglang)
Divisi Politik : Irma Suryani (Aceh)
Divisi Ekosob : Roswati (Pontianak)