Buka Puasa Bersama Komunitas DUWIT dan Asosiasi PPSW

Salah satu yang bisa membahagiakan adalah berkumpul dengan saudara yang sudah lama tidak bertemu. Selain untuk melepas kangen pertemuan itu juga bisa dimanfaatkan untuk bercerita banyak hal dari masing-masing pihak. Senda gurau dan tawa lepas mewarnainya. Dan yang tak kalah penting tentulah hidangan sebagai pelengkap, yang disantap sambil bercerita, atau ngobrol berbagai hal.

Itulah gambaran kegiatan buka puasa bersama (bukber) Komunitas Duren Sawit (Duwit) yang diselenggarakan oleh Asosiasi PPSW dan PEKKA hari Jum’at 26 Juli 2013 di kantor Asosiasi PPSW, Duren Sawit. Acara yang dimulai jam 16.30 tersebut dihadiri oleh 75 orang Tim Komunitas Duwit yang terdiri dari lembaga PPSW Sekretariat, PPSW Jakarta, PPSW Pasoendan, PPSW Sumatra, PEKKA, Seknas ASPPUK dan Koperasi Sahabat Perempuan serta undangan untuk perorangan yang pernah bekerja di Asosiasi PPSW.

Nama Komunitas Duwit diambil dari nama lokasi kantor Asosiasi PPSW dan PEKKA yang berdomisili di Duren Sawit Asri, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sudah menjadi tradisi komunitas Duwit, setiap bulan puasa diadakan acara buka bersama, yang bertujuan mempererat silaturahim dan kebersamaan, karena hanya PPSW-PEKKA saja yang lokasi kantornya berdekatan, sedangkan yang lainnya saling berjauhan, meskipun masih di wilayah Jakarta Timur dan Bekasi. Dengan kegiatan ini diharapkan jalinan persaudaraan di antara Tim Komunitas Duwit yang sudah seperti dalam keluarga sendiri akan semakin erat.

Acara buka puasa bersama kali ini diawali dengan penyampaian materi “Penilaian Diri” oleh Nani Zulminarni, selaku Wali Amanah PPSW dan Ketua Seknas PEKKA. Masing-masing perserta diminta untuk menggambarkan aktifitas pribadinya yang terdiri dari : spirit, relationship, body, environment, mind, work dan play, agar menjadi seperti bentuk kembang dengan bundaran spirit berada di tengah-tengahnya (inti), sedangkan yang lainnya menjadi kelopak.

Jika seseorang bisa menjalin relasi yang baik dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, maka kelopak relationship akan lebih besar dibanding lainnya. Bila seseorang lebih banyak bermain makan kelopak play akan lebih besar, jika waktunya lebih banyak untuk bekerja, maka kelopak work akan lebih besar, demikian seterusnya. Sehingga gambar kembang seseorang menjadi tidak beraturan, karena ada yang kelopaknya besar, ada yang kecil. Tidak ada yang sempurna seperti kembang. Diakhir sesi, berapa peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan gambarnya.

Kembang yang baik adalah jika setiap kelopaknya sama besar, oleh karena itu kita berupaya menyeimbangkan kegiatan kita, misalnya waktu untuk bekerja, di rumah, dengan masyarakat, ibadah, lingkungan, kesehatan dan bermain atau mencari hiburan.

Selesai acara penyampaian materi, karna waktu sudah menjelang buka puasa, acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh M. Firdaus, ASPPUK dan kemudian berbuka puasa bersama serta shalat magrib berjamaah. Acara ditutup dengan ramah tamah santap bersama.

Buka Puasa Bersama Asosiasi PPSW

Kegiatan bukber juga diadakan untuk khusus lingkungan Asosiasi PPSW yang dilaksanakan di JW Resto Nusantara, Jatiwaringin, yang dihadiri oleh 30 staf PPSW Jakarta, PPSW Pasoendan, PPSW Sumatra, Badan Pengurus dan Wali Amanah.

Acara yang dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Juli 2013, dimksudkan untuk lebih mengeratkan silaturahim, kebersamaan dan kekompakan, karena setelah desentralisasi dan kemandirian lembaga-lembaga Anggota Asosiasi sejak tahun 2005, mereka sudah mengelola lembaganya masing-masing. PPSW Jakarta dan PPSW Pasoendan kemudian bisa membeli rumah sendiri untuk kantornya pada Juli dan Agustus 2010. Seluru staf kedua lembaga tersebut di boyong ke kantor barunya masing-masing.

Ada berapa kegiatan lain yang dilaksanakan untuk tetap menjalin silaturahim di lingkungan Asosiasi PPSW, yaitu Rapat Tahunan yang diadakan setahun sekali, Musyawarah Besar, yang diadakan 3 tahun sekali, rapat koordinasi Badan Pengurus (BP), kegiatan belajar bersama (kapacity building), buka bersama, rekreasi bersama, dll. (shd)

 

 

 

(shd)