Rapat Tahunan Asosiasi PPSW

ImageDalam rangka mengevaluasi perkembangan organisasi dan program selama tahun 2011 serta  melakukan perencanaan tahunan strategis tahun 2012, telah diadakan rapat tahunan  yang diikuti oleh seluruh lembaga anggota dan badan-badan Asosiasi PPSW yaitu PPSW Jakarta, PPSW Pasoendan, PPSW Borneo, PPSW Sumatra, Sekretariat  PPSW dan Yayasan Raudhatun-Nisa.

Rapat Tahunan yang dilaksanakan oleh Sekretariat PPSW di Hotel Santika Bogor, 14-16 Februari 2012,  difasilitasi oleh Wali Amanah bersama-sama dengan Badan Pengurus Asosiasi PPSW.

Kegiatan Rapat Tahunan diawali dengan diskusi tentang Business Development Services (BDS), yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sama kepada Seluruh Anggota dan badan-badan Asosiasi tentang BDS sebagai  kegiatan fundraising alternatif yang kelak akan dikembangkan dalam lingkup Asosiasi PPSW. Narasumber dalam sesi BDS tersebut adalah Ade Suwargo Mulyo dari Swiss Contact.

Menurut Ade “PPSW itu seperti hidup di atas bongkahan emas, tapi belum tahu cara mengelolanya. Ini sungguh disayangkan, PPSW memiliki banyak member namun belum tahu potensi sumber daya ini mau dikemanakan”.
Ade menambahkan, jika akan membangun membangun BDS, maka diperlukan beberapa langkah yaitu:
  1. Menemukan motivasi
  2. Mendapatkan ide
  3. Meyakinkan ide
  4. Menyusun rencana bisnis
  5. Meyiapkan operasioanl Memulai BDS.
Sedangkan cara menemukan motivasi  yaitu : yang mendorong pertumbuhan usaha, karakteristik usaha di masa depan, perubahan yang dilakukan untuk membuka hambatan dan intervensi.

Agenda lain dalam Rapat Tahunan ini adalah laporan kemajuan (progress) kegiatan maupun keuangan masing-masing lembaga anggota dan badan-badan Asosiasi tahun 2011, merumuskan perencanaan kegiatan dan keuangan mengacu pada perencanaan strategis tiga tahunan baik ditingkat lembaga masing-masing maupun ditingkat asosiasi PPSW. Di hari kedua rapat tahunan telah ditetapkan Ketua Badan Pengurus Asosiasi PPSW Periode Februari 2012-Januari 2013 adalah Endang Sri Rahayu (Direktur PPSW Pasoendan).

Rapat Tahunan juga mendiskusikan beberapa hal penting dalam lingkup Asosiasi PPSW, yaitu : tentang format laporan revolfing fund (RF), capacity building staf Asosiasi PPSW, follow up Serikat Perempuan Basis (SPB)  dan menyusun rencana kerja untuk tahun 2012.  Sampai akhir rapat, peserta telah berhasil membat 12 keputusan penting sebagai pijakan seluruh Anggota Asosiasi dan Badan-Badan PPSW dalam melaksanakan kegiatan pemberayaan perempuan basis, dimasa-masa yang akan datang.

Khusus untuk pengembangan SPB ke depan Asosiasi PPSW telah di tetapkan hal-hal sbb:

A.    Keberadaan SPB (Serikat Perempuan Basis):

  1. SPB adalah kader masyarakat yang melaksanakan kegiatannya secara mandiri.
  2. Gerakan sosial di masyarakat harus dipimpin oleh SPB.
  3. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Asosiasi PPSW, harus memperkuat SPB.
  4. SPB harus dalam katagori mitra kerja/partner Asosiasi PPSW.
  5. Untuk meningkatkan kapasitas pengurus SPB, materi yang diberikan harus sesui degan divisinya.
  6. Yang dilakukan lembaga adalah mensuport SPB bukan anggotanya.
  7. Kegiatan yang dilakukan (seperti PAUD) merupakan unit kerja SPB.

B. Tahap yang dilakukan:

  1. SPB melakukan refleksi bersama untuk melihat yang sudah dan belum berjalan.
  2. Pengembangan kapasitas SPB, melalui studi banding.
  3. Melibatkan pengurus SPB dalam pertemuan/representasi (sosialisasi ke pihak terkait), sekretariat harus memfasilitasi transportasinya.
  4. Membuat event kegiatan, dengan tujuan untuk mengkamanyekan SPB dengan berbagai kegiatan, seperti seminar, dialog, hearing, dll.
  5. Kegiatan FSPBI di tingkat nasional difasilitasi  oleh Sekretariat, sedangkan ide dan pelaksanaan oleh pengurus FSPBI, diadakan dalam tahun 2012.
  6. Dijadwalkan untuk bertemua dengan pengurus FSPBI ketika wali amanah berkumpul di Jakarta (bulan Maret 2012).
  7. Support untuk pengembangan FSPBI (nasional) di Sekretariat PPSW, sedangkan support SPB wilayah ada di lembaga Anggota masing-masing.
  8. Pertemuan reguler SPB wilayah minimal 6 bulan sekali.
 
Dengan memberikan kesempatan kepada Pengurus SPB dan FSPBI untuk melaksankaan kegiatan-kegiatannya secara mandiri, diharapkan kapasitas mereka semakin berkembang, untuk memajukan anggota SPB, dan masyarakat di wilayahny. (shd)