Sambutan Wali Amanah Asosiasi PPSW dalam Launching dan Dialog Publik

Pendidikan Keuangan, Kesehatan dan Kelanjutusiaan untuk Perempuan Matang (40+)


ImageTahun ini merupakan tahun penting dan bersejarah dalam perjalanan PPSW.  Betapa tidak, tahun ini usia PPSW mencapai 25 tahun,  yaitu usia matang dan kritikal bagi sebuah organisasi perempuan seperti ini.  Dan pada tahun ini pula PPSW untuk pertama kalinya mengantarkan salah seorang penggiatnya yaitu saudara kami Naimah yang selama ini bertugas di Riau,  memasuki masa pensiun karena sudah mencapai usia 55 tahun.  Tentunya ini suatu pencapaian yang perlu di apresiasi, karena tidak banyak organisasi perempuan dapat mencapai tahap ini, dan tidak banyak penggiat organisasi perempuan setia hingga masa pensiun dengan kegiatan yang konsisten di lapangan.


Pertumbuhan dan perkembangan PPSW tentunya sejalan pula dengan pertumbuhan dan perkembangan dampingannya serta ibu-ibu yang tergabung sebagai anggota kelompok dampingan tersebut.  Hingga saat ini telah berkembang dan terbentuk 591 organisasi perempuan basis di  6 provinsi, 19 Kabupaten di Indonesia.  Mereka sejak tahun ini telah membentuk Federasi Serikat Perempuan Basis dengan anggota mencapai 14,996 orang Perempuan.  Sebagian dari mereka sesungguhnya telah berjalan bersama PPSW sejak 25 tahun yang lalu.  Artinya, sebagian mereka tumbuh dan berkembang bersama PPSW.  Dan 30% anggota Federasi berada pada usia matang, yaitu diatas 40 tahun.

“Life begin at 40’s”, atau kehidupan mulai pada usia 40 tahun, begitu kata pepatah.   Ketika saya mencapai usia 40 tahun, saya begitu mempercayai pepatah ini.  Rasanya sangatlah menyenangkan berada pada usia ini karena kerepotan urusan reproduksi telah berlalu dan secara fisik saya merasa berada pada kondisi kesehatan yang prima.  Secara profesi, saya pun merasa berada pada puncaknya,  dan apalagi ketika sudah semakin banyak orang yang memanggil “mbak” atau “ibu”, padahal dulu hampir semua orang saya panggil “mbak” atau “ibu”.   Namun,  rasa khawatir mulai muncul ketika saya menghadapi kenyataan bahwa umur saya kadang tidak lagi memenuhi syarat – terlalu tua — untuk suatu kesempatan tertentu.   Dan hal ini semakin terasa ketika usia menjelang 50 tahun seperti saat ini  Hal ini  diperburuk dengan perubahan fisik dan stamina yang terjadi, yang kadang mengurangi kemampuan dalam berkarya.

Perempuan dalam hidupnya sering disibukkan dengan  memikirkan keluarga dan orang lain, sehingga kadang lupa akan dirinya, tau-tau semua sudah berubah; fisik, kesempatan dan juga kesehatan.  Dan tidak jarang ketika tersadar semua telah terlambat misalnya kita terlalu lemah, sakit, ataupun sudah tidak cakap lagi sehingga orang tak lagi memberikan kesempatan pada kita.

Oleh karena itu, sebagai organisasi yang bekerja, tumbuh dan berkembang bersama kelompok perempuan  dampingannya, maka sangatlah penting bagi PPSW untuk memasukkan agenda pendidikan kritis bagi perempuan usia matang dalam agendanya. PPSW memang harus ikut memikirkan upaya mempersiapkan tidak hanya anggota Serikat Perempuan Basis dampingan nya namun juga para penggiatnya untuk memasuki usia matang ini, agar mereka dapat menatap masa matang dan menua dengan optimis dan kegembiraan yang murni.  “Growing Old Together” yaitu  menua bersama harus menjadi upaya yang menggembirakan bagi PPSW dan perempuan komunitas dampingannya.  Sudah bukan zamannya lagi untuk menyongsong hari tua dengan pesimistis, kesedihan, perasaan kesepian dan kesendirian.  Oleh karena itu, merencanakan hari tua sejak awal merupakan salah satu strategynya.


Sebagai wali amanah dan penggiat PPSW, dengan rasa syukur dan gembira saya menyambut acara hari ini yaitu “Launching dan Dialog Publik Program Pendidikan Keuangan dan Kelanjut-usiaan untuk Perempuan Matang”.  Program ini merupakan kerjasama PPSW dengan Citi Foundation dan Tsao Foundation – Singapore.  Semoga program ini dapat berjalan dengan efektif sehingga perempuan matang khususnya teman kerja PPSW dapat mempersiapkan diri dan menyongsong hari tua dengan penuh kegembiraan dan semangat.

Atas terselenggaranya acara dan program ini,  atas nama Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) izinkan saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:

  • Ibu Ditta Amahorseya selaku country corporate Affairs  Head, Citi Indonesia
  • Ms. Susana Concorda Harding the sistance Director, Tsao Foundation
  • Prof. Tri Budi W. Rahardjo, MS, Center for Ageing Studies – University of Indonesia (CASUI), yang telah bekerja sama dan mendukung PPSW untuk mengembangkan program ini.
  • Penghargaan dan terima kasih khusus saya sampaikan kepada Bapak Jonhar Johan, MSc, Asisten Deputi Penanganan Masalah Sosial Perempuan, Meneg PP dan PA Atas perkenannya menyampaikan “key note” pada hari ini.
  • Kepada semua kawan-kawan penggiat PPSW, kader-kader, pemimpin dan anggota serikat Perempuan Basis dampingan PPSW tak lupa saya sampaikan terima kasih atas dedikasi dan kerja kerasnya.
  • Kepada para undangan, terima kasih atas kehadiran dan doa nya.

Semoga kita semua menjadi orang-orang yang berguna, dan dapat menikmati masa “growing old together” dengan penuh kegembiraan.

Jakarta, 22 Juni 2011
Nani Zulminarni

Wali Amanah PPSW