Perjalanan Serikat Perempuan Basis
Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa pada bulan Juni-Oktober nanti, PPSW Jakarta, PPSW Pasoendan, PPSW Borneo dan PPSW Sumatera akan secara intensif melakukan kegiatan pembentukan Serikat Perempuan Basis di wilayah masing-masing.
Dimulai dari Workshop Perumusan Organisasi Kolektif bagi para Kader Lokal untuk pengenalan dan penyadaran akan sumberdaya yang begitu besar dan berpotensial di dalam diri masing-masig anggota kelompok teurtama kader kelompok; Mengapa kelompok perempuan dampingan PPSW perlu mentransformasi dirinya menjadi sebuah kekuatan utuh dan beridentitas yang disebut dengan Serikat?; Serta Pembahasan Draft AD/ART; Pembagian Tugas dan tanggung jawab proses pembentukan serikat, peran kader, peran pendamping, dll; serta Komitmen dan kesepakatan bersama.
Workshop ini telah dilaksanakan di Bulan Juni-Juli secara marathon di tiap-tiap wilayah:
– PPSW Jakarta : 18-19 Mei 2010
– PPSW Pasoendan (Jawa Barat dan Banten) : 17-18 Juni 2010
– PPSW Borneo (Kalimantan Barat) : 28-29 Juni 2010
– PPSW Sumatera: Riau 8-10 Juni 2010, Aceh 21-23 Juli 2010
Pada awalnya, kebanyakan kader yang mengikuti Workshop ini merasa khawatir bahwa mereka akan dilepas secara penuh oleh PPSW, namun PPSW menegaskan bahwa transformasi ini bukanlah bertujuan untuk melepas ibu-ibu, tapi lebih kepada sebagai usaha untuk membuat ibu-ibu menjadi mandiri dan memiliki identitas ketika mereka harus berhadapan dengan pemerintah baik perangkat desa maupun di tingkat kecamatan, kabupaten dan propinsi.
Workshop tersebut telah menghasilkan nama organisasi (Serikat) dan draft AD/ART yang kemudian akan disosialisasikan oleh kader kepada seluruh anggota kelompok. Nama-nama serikat perempuan basis di propinsi adalah sbb:
– Kelompok perempuan di Jakarta memilih nama Serikat Perempuan Basis Jakarta (SPB Jakarta)
– Kelompok perempuan di Banten memilih nama Serikat Perempuan Basis Banten (SPB Banten)
– Kelompok perempuan di Jawa Barat memilih nama Serikat Perempuan Basis Jawa Barat (SPB Jabar)
– Kelompok perempuan di Kalimantan Barat memilih nama Serikat Perempuan Basis Khatulistiwa (SPB Khatulistiwa)
– Kelompok perempuan di Riau memilih nama Serikat Perempuan Basis Rokan Hilir (SPB Rohil)
– Kelompok perempuan di Aceh memilih nama Serikat Perempuan Basis Aceh Bangkit (SPB Aceh Bangkit)
Karena struktur serta kebijakan yang berbeda-beda di tiap-tiap wilayah, maka struktur kepengurusan dan alur proses pembentukan Serikat Perempuan Basis pun berbeda-beda.
Proses selanjutnya adalah Musyawarah Besar Serikat Perempuan Basis di tingkat propinsi, di dalam Mubes tersebut, anggota Serikat Perempuan Basis akan merumuskan AD/ART, memilih kepengurusan di tingkat wilayah dan propinsi, mendeklarasikan Seriakt Perempuan Basis di depan para pengambil kebijakan serta berdialog dengan pengambil kebijakan di tingkat propinsi.
Sampai berita ini diturunkan, baru SPB Jakarta yang melakukan Musyawarah Besar (Mubes) dan deklarasi pada tanggal 26-28 Juli 2010 lalu (bertita selengkapnya tentang hasil Mubes SPB Jakarta baca di sini). Sementara Serikat Perempuan di wilayah lainnya akan melakukan Mubes dan Deklarasi pada bulan Oktober atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1431 H.
Serikat Perempuan Basis tersebut akan berkumpul di bulan November 2010 untuk mengadakan Mubes Nasional, yang akan dihadiri oleh wakil-wakil serikat wilayah dengan agenda utama dialog peserta dengan para pengambil kebijakan tingkat nasonal dan mendeklarasikan Serikat Perempuan Basis tingkat nasional. (@chiet)