Cerita Lapang
Kader Berpengaruh di Desa

Kader Berpengaruh di Desa

Elidalina begitu nama lengkapnya lahir di Idi Tunong 40 tahun lalu, tepatnya anggal 2 Agustus 1973. Ibu rumah tangga ini mempunyai 4 orang anak, 3 laki-laki dan 1 perempuan. Perempuan yang tinggal di Desa Keudee Blang Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur ini telah bergabung dengan kelompok dampingan PPSW sejak 8 tahun yang lalu. Bu Eli ikut membentuk kelompok ditahun 2006 dan menjabat sebagai Bendahara kelompok dan kader lokal.

Sebelum bergabung di kelompok Ibu Eli jarang berbicara didepan orang banyak, meskipun tipenya banyak bicara. Karena menurutnya “Saya kurang percaya diri jadi saya juga tidak aktif dalam kegiatan yang ada di lingkungan sekitar”. Namun setelah bergabung di kelompok dampingan PPSW dan sering mengikuti pelatihan-pelatihan, saat ini dia merasa sudah berani dan pede berbicara didepan umum, maupun dirapat rapat gampong.

Tidak itu saja, bu Eli sudah mulau membuka usaha “Saya juga sudah mulai membuka usaha menjahit gorden” katanya saat Pendamping Lapang (PL) mengunjungi bu Eli di rumahnya. Kunjungan tersebut dilakukan untuk monitoring dan pertemuan rutin kelompok.

 

Terdorong untuk membuktikan kepeduliannya terhadap pembangunan di daerahnya khususnya kepada perempuan basis, maka pada saat pemilihan Geuchik (Lurah) Pada Desember 2013, ia memberanikan diri untuk mencalonkan sebagai kandidat kepala desa. Ada 4 kandidat, salah satunya adalah mantan Gechik yang sudah senior, karena sudah menjabat 3 kali periode. Ia satu-satunya calon kades perempuan.

Sebelumnya Bu Eli merasa kurang percaya diri, namun karena mantan Geuchik memberi dorongan agar dirinya mencalonkan, akhirnya tawaran tersebut diterimanya. Hal ini merupakan bukti bahwa dia sudah mempunyai keberanian untuk menjadi pemimpin di desanya, meskipun belum berhasil terpilih sebagai kades, yang sudah dilakukannya adalah sebagai prestasi yang membanggakan. Apalagi di Aceh yang budaya patriarkinya sangat kuat. Hingga saat ini masih langka perempuan yang bisa menjadi Geuchik.

Geuchik yang terpilih selalu melibatkan bu Eli dalam rapat-rapat gampong dan kegiatan-kegiatan di masyarakat. Bahkan bila ada yang meminta data desa, pak geuchik selalu merekomendasikan untuk meminta sama ibu Eli, karena data dan profil desa lengkap ada di bu Eli. Dia sangat rajin menyimpan data-data tersebut. 

Begitu juga bila ada warga mulai turun kesawah untuk menanam padi, geuchik selalu minta pendapatnya, karena ia merupakan seorang perempuan yang sangat berpengaruh di Desanya. Suaranya selalu didengar oleh masyarakat. Masyarakat tahu bahwa Bu Eli punya pengalaman selama bergabung dengan kelompok dampingan PPSW Sumatata. Ia sering mengikuti pelatihan-pelatihan, baik yang dilakukan oleh PPSW maupun lembaga lainnya.

Di Masyarakat Bu Eli punya peran yang sangat banyak, diantaranya sebagai Pokja Koperasi PKK, di program PNPM Mandiri dan bahkan menjadi KPMD di desanya. Bila ada pelatihan di desa bu Eli selalu diikut sertakan.

Selain itu, dia juga sering dilibatkan dalam musrenbang Desa, Kecamatan dan bahkan sampai Kabupaten. Salah satu hasilnya adalah desanya yang semula belum diaspal, berkat kerja keras dan perjuangannya memasukkan usulan di musrenbang, hasilnya jalan di desanya sudah diaspal dengan dana PNPM Mandiri. 

Ibu Eli juga mengusul posyandu lansia, Alhamdulillah juga berhasil, usulannya masuk perangkingan. Ia bertekad mengembangkan posyandu lansia. “Karena lansia perlu ada perhatian khusus terhadap kesehatannya” katanya. “Alhamdulillah sekarang ada perubahan positif yang saya rasakan” tambahnya.

“Berkat adanya kelompok saya sekarang sudah berani berkiprah diluar, mulai percaya diri, memperjuangkan hak perempuan, dan banyak sekali manfaatnya, contohnya adalah ilmu dan pengalaman yang saya peroleh selama bergabung dengan kelompok dampingan PPSW” kata bu Eli.

Harapan Ibu Eli untuk kaum perempuan yang lainnya “Mari berbuat untuk rakyat, tidak ada yang tidak bisa, asalkan kita mau berubah ke arah yang lebih baik. Dengan melakukan hal-hal yang baik. Sekali lagi terimakasih kepada PPSW yang telah membuat saya seperti ini”. Saat ini ia merasa sangat dihargai oleh orang banyak dan bisa berguna bagi banyak orang.